SLIDER

Asian Games 2018 : Kobaran Semangat Energi Asia dari Yogyakarta


Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games untuk kedua kalinya pada Agustus- September 2018 ini


Saya ingat betul saat bertandang ke Jakarta tahun lalu, semarak penyambutan event akbar ini sudah mulai terasa. Banyaknya baliho yang bertebaran, iklan-iklan digital di gedung pencakar langit, umbul-umbul yang terpasang,  spanduk yang terbentang di ruas-ruas jalan maupun yang menjadi penutup di sebuah angkringan tepi jalan. 


Semakin mendekatnya perhelatan besar ini, semakin deras pula putaran informasi yang tersebar baik di dunia nyata maupun dunia maya. Beragam progres persiapannya sudah mulai menghiasi segala lini berita. Berbagai informasi yang tersebar memperlihatkan bahwa pesta olahraga kali ini memang dipersiapkan dengan sebaik-baiknya, mulai dari atlet, sarana dan prasana, serta hal-hal mendukung seperti acara, pengisi acara, bahkan hingga dibuatnya lagu  dan tarian khusus.


Tak ketinggalan semakin lengkap dengan hadirnya tiga maskot yang super menggemaskan namun penuh makna dan mewakili Indonesia: Bhin Bhin, seekor burung Cendrawasih (Paradisaea Apoda) berompi motif Asmat dari Papua yang merepresentasikan strategi. Atung, seekor rusa Bawean (Hyelaphus Kuhlii) bersarung motif tumpal Jakarta yang merepresentasikan kecepatan. Kaka, seekor badak bercula satu (Rhinoceros Sondaicus) berpakaian tradisional motif bunga khas Palembang yang merepresentasikan kekuatan

 
Bhin Bhin


 
Atung

 
Kaka

Saya yakin gegap gempita yang sama juga terjadi di masyarakat Indonesia saat menjadi tuan rumah pada 1962 meskipun dengan cara yang berbeda. Bahkan salah satu peninggalan Asian Games kala itu masih bisa kita saksikan di Jakarta hingga saat ini. Sebuah patung pemuda-pemudi di bundaran Hotel Indonesia yang sengaja dibuat untuk menyampaikan 'Selamat Datang' pada Asian Games 1962 (dan nampaknya masih bisa melakukan hal sama untuk Asian Games 2018 mendatang :))

***

Bukan hanya di Jakarta dan Palembang yang menjadi lokasi utama perlombaan, di Yogyakarta sendiri semangat penyambutan itu juga sudah mulai terasa. Hampir di setiap lampu merah pertigaan atau perempatan jalan dihiasi dengan spanduk berwarnan merah bertuliskan ‘Sukseskan Asian Games 2018’. Ini hanya satu dari sekian  banyak bentuk dan desain spanduk/baliho dengan tema sama yang tersebar di lingkungan Yogyakarta. 

foto : koleksi pribadi
foto : koleksi pribadi
foto : koleksi pribadi
foto : koleksi pribadi

Dukungan ini juga semakin besar dengan potensi dari beberapa atlet Yogyakarta yang lolos dan akan ikut bertanding pada Asian Games mendatang. Beberapa di antaranya adalah  Fitriyani dan Seto dalam cabang olahraga panjat tebing, Adrianida Irma Saleh dalam cabang olahraga penthatlon, Gunawan Pandu Khallista dalam cabang olahraga baseball, Toga Pramandita dalam cabang olahraga judo, Cindy Tugiyati dalam cabang olahraga sepak bola putri, dan  Tri Sukma Nugraeni dalam cabang olahraga rugby.

Puncak dukungan sebelum event besar ini terjadi pagi ini (17/07). Setelah beberapa waktu terakhir berbagai jajaran dan kalangan di Yogyakarta mempersiapkan diri agar acara ini terlaksana dengan aman dan baik tanpa halangan. 


"Menjelang pukul 08.00 pagi hari ini, deru suara pesawat  terdengar membahana di atas langit Yogyakarta,  tak hanya sebuah, namun beberapa..."

"Suara pesawat tempur", jawab saya kepada Suami setelah mengintip ke luar jendela. Melalui  pernyataan di akun twitter resmi milik TNI Angkatan Udara yang juga disertai cuplikan gambar terkabar bahwa pesawat Boeing milik TNI AU yang membawa Api Asian Games dari India telah sampai di Yogyakarta, di didampingi empat buah pesawat tempur sebagai penyambutan dan pengawalan. 
foto : akun twitter TNI AU @_TNIAU

Mengutip pernyataan Gubernur DIY "Bagi saya ini penghargaan bagi seluruh warga masyarakat DIY”. Mengamini pernyataan Beliau tersebut, bagi saya pribadi hal ini adalah sebuah kebanggaan yang harus didukung bersama seluruh masyarakat. Di mana tempat saya tinggal, Yogyakarta, mampu berandil besar dengan menjadi tuan rumah pertama bagi obor Asian Games  yang dibawa dari India untuk selanjutnya disatukan dengan Api Mrapen (abadi) dan dikirab ke beberapa kota di Indonesia.



Api semangat yang ditunggu-tunggu itu kini telah sampai di ibu pertiwi dan siap mengobarkan energinya ke seluruh penjuru tanah air.
Api Obor Asian Games 2018. foto : Instagram Humas Pemda DIY @humasjogja
Semoga kobarannya  mampu menjadi jiwa dari “Energy of Asia” dan terbentang pada keberagaman budaya, bahasa dan peninggalan sejarah. Agar mampu bersatu dan  menjadi kekuatan utama yang diperhitungkan dunia. (asiangames2018.id).



Salam Sukses Asian Games 2018,




K









 ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------




Sumber Pustaka:
-      Instagram resmi Humas Pemda DIY @humasjogja
-          Twitter resmi TNI Angkatan Udara @_TNIAU
-          https://asiangames.tempo.co/read/1106237/persiapan-polisi-yogyakarta-sambut-kirab-obor-asian-games-2018

4 comments

  1. Replies
    1. go!gimana, pak..jadi ke majalengka buat liat slalom asian games ngga? hehe

      Delete
  2. baru liat, jadi ini apinya dibawa pake lentera gitu ya mbak??

    ReplyDelete

© People & Place • Theme by Maira G.