SLIDER

Membisu di Bakmi Shibitsu |Kuliner|

Sunday 22 February 2015 | 16 comments

Ketika pertama kali R mengajak untuk mampir ke Bakmi Shibitsu sepulangnya kami dari jalan-jalan saya tidak menolak. Pertama, karena saya mulai terbiasa menikmati salah satu makanan kegemarannya ini. Kedua, karena namanya agak unik, ke Jepang-jepangan. Ketiga, karena R meyakinkan saya bahwa 'rasa' bakmie ini sudah dibuktikan dengan banyaknya artikel positif di media. Keempat, karena saat ini saya sudah kelaparaaaaan. Sepertinya alasan terakhir yang paling utama :))


Ternyata, menemukan lokasi Shibitsu tidak begitu mudah. Beberapa kali kami melakukan ritual maju-mundur cantik (abaikan) dulu sebelum menemukannya. Syukurlah, setelah dua kali puter bolak-balik kami menemukannya. Mungkin karena suasana di jalan bantul agak remang-remang ditambah tulisan 'Shibitsu' ternyata tertulis di kaca gerobak dengan pemakaian huruf yang susah terbaca. Sebagai ancer-ancer, buat yang ingin mampir, warung Shibitsu ini terletak di antara pojok beteng kulon dan perempatan ringroad jalan Bantul. Nah, dari arah pojok beteng kulon menuju jalan bantul, pelan-pelan saja, nanti warung ini ada di kiri jalan (timur). Kalau sampai ringroad jalan Bantul tidak menemukan berarti anda kebablasan. Silahkan putar balik dan ulangi lagi ;D.

Nama warung ini 'Shibitsu' yang juga dikenal 'Warung Shibisu', konon karena beberapa penjualnya adalah tuna wicara. 

Malam itu kami cukup beruntung karena antrian tidak cukup banyak. Namun, karena memasaknya memakai anglo, tetap kami harus menunggu tidak sebentar juga. R memesan magelangan dan saya memesan mie jawa uritan. 

Setelah satu jam pesanan terhidang. Dari situ sampai piring kami sama-sama habis, saya dan R hampir tidak bicara. Khusyuk dengan menu masing-masing. Rasanya benar-benar membuat kami membisu. Buat saya rasanya sangat pas. Tidak terlalu hambar seperti beberapa mie jawa yang pernah saya makan. Tidak pula terlalu 'berasa'. Rasa kuahnya memang tercipta karena paduan bumbu yang pas. Apalagi ada uritan kesukaan yang jarang saya temukan di warung lain. Harganya pun masih relatif pas, saya makan berdua dengan R tidak sampai 50 ribu. Ah, Shibitsu langsung masuk jadi topfive mie jawa favorit saya :)





Bakmi ini buka mulai pukul 6 sore sampai habis. Jadi kalau mau mencoba di weekend sebaiknya datang tidak terlalu malam agar tidak kehabisan. Saya pernah datang di libur lebaran dan ditolak oleh tukang parkir karena sudah agak malam sedang antrean masih sangat panjang. Ya, memang banyak yang ingin menikmati rasa yang membisukan di sini.

Selamat mencoba :)

Salam kuliner


Kachan
© People & Place • Theme by Maira G.