WeLoveIndi so WeLoveIndiHome
Saturday 30 May 2015 | 22 comments
"Kul, aku baru aja dapet info TV kabel lagi".Suara suami diujung telepon terdengar antusias. Seperti biasa.
"Ini aku dapet info langsung dari Mas Roy (bukan nama sebenarnya)". Ia kembali menambahkan.
Ini adalah usaha ke 5-nya untuk mempengaruhi istrinya ini. Tepatnya untuk memasang TV kabel di rumah. Empat usaha sebelumnya gagal di tengah jalan. Iya, dia bagaikan balik badan tanpa dikomando saat saya mulai membacakan daftar pengeluaran keluarga kecil kami yang bak pantun berpuluh-puluh bait. Panjang dan berima.
Kali ini masih sama. Saya menanggapinya dengan biasa saja. Dengan pertanyaan-pertanyaan umum seperti sebelumnya. Kelebihannya apa? Biayanya berapa? Biaya pemasangannya berapa?.
Nah, dia mulai meyakinkan saya dengan hal yang selalu saya garisbawahi ini, soal biaya. Lebih murah dan irit. Kurang lebih seperti itu. Sayang saya sangat mengantuk malam itu. Jadi hanya mendengar penjelasannya sayup-sayup. Satu-satunya yang saya ingat, karena dijadikan senjata pamungkasnya adalah "Kalo kita pasang, cocok banget buat keluarga kita. IndiHome, namanya sama kayak si dedek kan, Indi (anak kami) haha?", candanya. Saya menimpali dengan ikut tertawa ngekek. Lalu tidur.
Nah, nah, nah, sebagai emak-emak yang sehari-hari hidup bergantung dan mencari kesenangan serta pencerahan via internet saya langsung mendengarkan dengan seksama. Terutama soal biayanya. Mulai dari Rp 290.000,- /bulan untuk kecepatan internet 10 Mbps, 99 channel TV kabel, dan gratis 1000 menit nelpon lokal/interlokal.
Kali ini masih sama. Saya menanggapinya dengan biasa saja. Dengan pertanyaan-pertanyaan umum seperti sebelumnya. Kelebihannya apa? Biayanya berapa? Biaya pemasangannya berapa?.
Nah, dia mulai meyakinkan saya dengan hal yang selalu saya garisbawahi ini, soal biaya. Lebih murah dan irit. Kurang lebih seperti itu. Sayang saya sangat mengantuk malam itu. Jadi hanya mendengar penjelasannya sayup-sayup. Satu-satunya yang saya ingat, karena dijadikan senjata pamungkasnya adalah "Kalo kita pasang, cocok banget buat keluarga kita. IndiHome, namanya sama kayak si dedek kan, Indi (anak kami) haha?", candanya. Saya menimpali dengan ikut tertawa ngekek. Lalu tidur.
***
Pembicaraan kami di telpon tidak dilanjutkan hingga beberapa hari.
Sampai suatu hari, di pertengahan Mei kemarin saya berkesempatan hadir di sebuah acara santai di Cafe yang hangat bernuansa London.
Malam hari itu hadir beberapa jajaran manajemen Telkom di antaranya Bapak Iwan dan Ibu Erna. Beliau-beliau ini sharing berbagai hal tentang layanan IndiHome.
Malam itu saya baru tahu, ternyata IndiHome adalah layanan berbasis triple play. Triple Play di sini artinya, IndiHome menyediakan tiga layanan langsung berupa layanan internet, telepon rumah, dan TV kabel.
Nah, nah, nah, sebagai emak-emak yang sehari-hari hidup bergantung dan mencari kesenangan serta pencerahan via internet saya langsung mendengarkan dengan seksama. Terutama soal biayanya. Mulai dari Rp 290.000,- /bulan untuk kecepatan internet 10 Mbps, 99 channel TV kabel, dan gratis 1000 menit nelpon lokal/interlokal.
Sambil mendengarkan, isi kepala saya sibuk mengkalkulasi. Saya banyak melakukan pekerjaan menggunakan internet, dan selalu saya lakukan di rumah khususnya untuk kegiatan blogging. Jika dihitung-hitung dalam sebulan saya menggunakan paket internet dengan biaya 100.000, sebanyak 2 kali paket. Atau mengeluarkan sebesar Rp 200.000,-/bulan hanya untuk internet saja. Sedangkan jika berlangganan IndiHome dan membayar Rp 290.000,- saya bisa mendapata tambahan TV kabel dan telepon. Wow. Otak Emak pun langsung tercerahkan :D.
Terlebih, layanan Internet IndiHome menggunakan teknologi canggih dan terbaru Fiber, yang memiliki beberapa keunggulan dibandingkan kabel coax atau copper. Internetan jadi lebih super cepat karena fiber mampu menransfer data hingga ratuan Mbps. Blogger nangis bahagia denger ini. Kabel fiber juga tahan dari kondisi cuaca buruk seperti hujan deras yang disertai petir, sehingga lebih aman. Jaringannya sendiri lebih stabil.
Apalagi TV kabelnya, yang disebut UseeTV bukan hanya memberikan 99 channel tetapi juga memberi layanan rekam otomatis selama 7 hari kebelakang. Jadi tanpa di setting macem-macem atau pencet ini-itu semua acara sudah langsung terekam secara otomatis. Ngga ada deh ceritanya nangis ketinggalan episode drama korea karena sibuk tidur siang. Ihihi. Dan dengan adanya sport channel juga pasti bikin si suami senang. Kasian banget si mas suami selama ini cuma liat hasil pertandingan liga-liga kesayangannya via livescore.com.
Saya sebenarnya termasuk orang yang jarang nonton TV. Bukan karena tidak suka melainkan karena memang lebih menikmati membaca. Menambah pengetahuan dan informasi bagi saya lebih nyaman dengan membaca. Namun, ternyata hal ini bisa bergeser dan butuh penyesuaian tergantung pada kondisi kehidupan kita. Begitu yang terjadi pada saya. Kegiatan membaca bagi seorang ibu dengan putri kecil berusia 6 bulan menjadi hal yang tidak selalu bisa dilakukan. Pernah saat baru membaca judul headline ternyata si Indi sudah sibuk ngunyah ujung koran tersebut. Haduh. Atau baru mulai membaca sebuah buku, si Indi malah teriak-teriak minta main. Alhasil kegiatan membaca ter-pause dengn cantik.
Untuk itu memang akhirnya saya mulai melirik TV kabel. Karena menyediakan banyak channel mulai dari berita, pengetahuan, sampai entertainment. Dan saya tidak harus membaca karena bisa didengar dan dilihat. Apalagi bisa disambi masak.
Nampaknya IndiHome ini adalah salah satu solusi yang bisa dipertimbangkan.
Dengan paket hemat bisa mendapatkan banyak manfaat.
foto oleh Taruli :) |
***
Bisa ditebak dong ya, gimana akhirnya?Yup, tentu saja sang istri langsung meng-Acc bujukan suaminya beberapa waktu lalu. Untuk layanan yang bermanfaat dan hemat, kenapa engga, ya kan? :)
Salam