SLIDER

kencan biru bahari

Wednesday 26 October 2011 | 7 comments

"Daaaah, mau nge-date dulu yaaaa....", balasanku untuk teman sms-an siang itu. lalu segera kumatikan handphone.....

untuk kencan bersamanya, 
Kakaaaaak :)


aaahhh Kakaaaak :D
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Museum Bahari 

Sudah cukup lama mau ke sini sama Kakak, tapi hampir selalu gagal (karena saya). Museum ini letaknya di Jl. RE Martadinata, dekat perempatan Wirobrajan, dari perempatan ke arah Barat sedikit (sebelah Selatan jalan ).

bersama pemilik museum bahari
Museum Bahari  ternyata museum milik pribadi, yaitu milik Laksamana Madya TNI Didik Heru Purnomo. Menurut istrinya, museum ini adalah wujud keinginan Bapak untuk mengenalkan generasi muda Yogya tentang kebaharian dan mengingatkan  akan wilayah nyata negaranya.


Hmmm kita sudah diberitahukan (kalau saya sejak SD) bahwa Indonesia adalah negara kepulauan yang  2/3 luas  wilayahnya adalah perairan. Namun sepertinya pengetahuan yang berkaitan dengan bahari masih sangat minim [berkaca pada diri sendiri].

Setidaknya, berkunjung kesini adalah bentuk peningkatan pengetahuan, betul kan, Kak???(yang ditanya mah udah ngeloyor entah kemana)

ruang utama museum lantai 2

Jadi berpikir, kenapa ya sekolah kelautan tidak berterbaran di negara kita?

torpedo rusia






Selain ruang display berbagai  kapal-kapal, radar, torpedo, makanan, pedang, dll , di museum juga ada ruang audiovisual, tempat diputarkan film pendek tentang sejarah bahari dan kapal perang yang dimiliki Indonesia. Saya sendiri kurang tahu isi keseluruhan filmnya karena hanya sebentar di sana.


mana betah suruh duduk manis liat film ;p 
di anjungan / ruang komando 
Kakak paling suka di sini. Jika di ruang-ruang sebelumnya Kaka sering dengar saya berkata " pedangnya diliat aja ya; kacanya jangan di ketuk-ketuk ya; torpedonya jangan digelayutin, Kak!! [ini bikin deg-degan]"
Naaah di ruang ini adalah ruang bebaass buat Kakak.

Pengunjung memang diperbolehkan untuk menggunakan berbagai macam benda yang ada : teropong, kemudi kapal, pelampung, lonceng kapal, telepon..betah deh....

Sebenarnya di atas anjungan ini masih ada lapangan landasan yang biasa buat upacara di kapal, tapi tangganya vertikal, berbahaya buat anak kecil. Jadi shuuuuuuut jangan bilang2 Kakak yaaa ;)


teropong
kaos : jantung hati mama :)


Mari membahari, teman-teman...


Salam Laut Indonesiaa ^^





Kurnia Kartikawati & 
'Kakak' Muhammad Fatih'ul Ihsan

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
"Bagus, ngga , Kak?"
"Engga....."
Maka segera akan kuganti padanan pakaian yang kukenakan. 
Ya, laki-laki ini adalah salah satu konsultan berpakaianku yang bisa diandalkan ..

Ia yang dulu ku photo sesaat setelah kemunculannya di dunia, sekarang sudah bisa memotret ku :') 

lirshop: book|resto|curiosities|

Sunday 16 October 2011 | 4 comments

Jl. Anggrek I/33 Baciro, Yogyakarta

Target kami sore ini adalah menemukan tempat tersebut di atas.
Tujuannya adalah untuk melihat pameran photo dan film (roll film). Kami sampai ke sana setelah berputar-putar di sekitar mandala krida dan bolak-balik melewati nama gang perumahan yang berbunga-bunga : cempaka, mawar,kamboja,  kenanga, wora-wari (eh, ini nama bunga juga kah?) dll.

Sampai di depan Lir kami saling menatap dan kemudian tertawa terbahak-bahak bersama. Namun saya tidak bertanya Che tertawa karena apa haha. Kalau saya tertawa karena sedikit kaget dengan tempatnya. Saya membayangkan Lir adalah sebuah galeri seni  yang biasa di pakai sebagai tempat pameran.
Tapi Lir tidak seperti itu, dan nampaknya ia lebih dari sekedar galeri ...
 -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Pamerannya
ada 2 tempat utama pameran: dinding ruang tamu dan ruang pameran  yang disebut 'space'. Sisanya, photo-photo disebar di dinding-dinding ruangan dirumah.

Semua photo di pameran ini diambil dengan kamera analog.

pictures

exhibition space

Ruang lain...
Kami duduk cukup lama di ruang tamunya, kursi kayunya sangat nyaman sebagai tempat duduk melepas penat dan lelah, ditambah bantal orange yang enak dipeluk.
Di bagian tengah rumah, ada mini perpustakaan yang juga menjual beberapa buku.

Eh, sebenarnya juga ada  'butik' di sini lho ,  tetapi sedang tutup.
living room
books

 --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Diluar rumah, Lir memiliki resto yang dinamakan mooi , hmm mungkin karena menunya banyak yang susu. Mooi letaknya di garasi rumah.

Sebenarnya kami sempat ragu untuk order makanan dan minuman di Mooi,  karena ketakutan akan 'membuang' uang. Che sedang menghemat uangnya untuk toycam impiannya dan saya merasa tengah bulan adalah belum waktu yang tepat untuk berfoya-foya.
Tapi akhirnya hal itu tidak perlu kami takutkan, karena  harga makanan dan minumannya cukup terjangkau [kami ]:)

Saya memesan cinnamon honey milk. Rasanya unik, sangat terasa 'homemade'nya. Seperti rasa susu bersantan  dan juga kue kelapa. Enaaaaak :D. Oh ya,  orange chocolate-nya Che juga enak [saya sempat menyeruputnya hehe].




cangkir berbunga, kincir angin kertas, gelas-gelas terbang, warna hijau dan putih, papan tulis SD, telepon tua, 'rumah nenek'









hidden in the heart of city, you are really a  perfect hideaway, Lir           




-Qhachan-
© People & Place • Theme by Maira G.