SLIDER

[GIVE AWAY] Keberuntungan di Agustus

Wednesday 17 August 2016 | 63 comments

Selamat datang, Agustus :)

Bulan favorit saya...

Ini adalah bulan hari kelahiran sebagian besar keluarga saya. Mulai dari minggu pertama hingga terakhir selalu ada anggota keluarga yang kami rayakan hari lahirnya. 

Bulan ini, juga akan selalu spesial karena menjadi bulan yang Saya dan R pilih untuk menjejakkan kaki bersama dalam hubungan yang lebih sakral 3 tahun lalu. (( 3 T A H U N )). Yaampun malah baru nyadar. Semoga kami selalu diberkahi :')

Dan, setahun yang lalu, ditanggal yang sama dengan tanggal pernikahan, saya memberanikan diri untuk mewujudkan sebuah impian. Satu dari sekian banyak impian yang sering saya bayang-bayangkan ketika sedang bergelayutan di tebing dulu. Yaitu membangun usaha di bidang fashion.

Untuk itu, dalam rangka menyambut hari lahir, anniversary pernikahan dan usaha, saya membuat syukuran kecil-kecilan dalam bentuk Give Away. 

Ada 2 Give Away yang saya buat, di instagram dan di blog. Caranya:

1. GIVE AWAY DI INSTAGRAM
1. Follow IG : @luriko_ & like Fanspage FB: luriko
2. Repost/regram postingan Foto Give Away. Beri caption yang menjawab pertanyaan   "Apa yang terbersit saat mendengar kata 'etnik'?".
3. Mention @luriko_ dan 3 orang teman kalian
4. Beri hashtag #lurikogiveaway
5. 1 orang beruntung akan mendapatkan 1 lurik etnik Kirana Tunik warna biru (LD: 102 cm, fit to L size) seperti dalam gambar dari luriko :)

Kirana Tunik: Tunik dari kain tenun polos dengan motif lurik tumpal. Di bagian bawah melebar dan ada potongan. Memberi aksen panjang dikiri kanan saat dipakai.


 2. GIVE AWAY DI BLOG
1. Follow akun twitter dan IG: @qhachan (optional ;p)
2.  Follow IG sponsor :@luriko_ , @geraiazzahra, @footwearku, dan watersquad.id (yang ini wajib ya:D ) 
3. Jawab pertanyaan dikolom komentar postingan blog ini "Apa yang akan kalian ingat jika mendengar 'Bulan Agustus'?"
4. Sebutkan nama - domisili - akun socmed (IG/twitter/FB)
5. 3 orang beruntung akan mendapatkan paket hadiah di bawah ini



Novel What I Talk About  When I Talk About Running - Haruki Murakami
Pasmina Motif Bunga
Note Book
Novel The Girl Who Saved The King of Sweden - Jonas Jonasson
 Pasmina motif bunga 
Note Book 
 Novel SUTI - Sapardi Djoko Damono
Kerudung Segi Empat Motif 
Note Book

Tak lupa diucapkan terimakasih pada para sponsor. Yuhhuuu, mereka adalah....
- @geraiazzahra yang menjual jilbab, gamis, baju muslim segala usia. Juga menyediakan perlengkapan & oleh-oleh haji - umroh. Baik online maupun offline (Timur Kecamatan Gamping, Jogja) 
- @footwearku yang khusus menjual sepatu outdoor impor: The North Face, Timberland, Caterpillar, Teva, Astral, dll. 
-  @watersquad.id yang menjual perlengkapan khusus olahraga air: kayak, dayung, helm, tas anti air, dll. 

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Naah, kalian boleh ikut di masing-masing ataupun keduanya. Pemenang akan dipilih dengan diundi. Jadi biarlah keberuntungan Bulan Agustus yang mendatangi kalian :D

Kedua Give Away akan ditutup pada 31 Agustus 2016 pukul 24.00 WIB dan diumumkan pada 2 September 2016. 

Terimakasih.
Salam, 


Kachan

Seni Menunggu dan Era Digital

Monday 15 August 2016 | 11 comments

Alam nyata memang nampak sederhana dibandingkan alam digital yang nampak modern

***

Waktu kecil keluarga saya pernah menjalani LDR sekitar 3 tahun lamanya. Saya, ibu, dan kakak-kakak saya tinggal di Jogja  sedang Bapak bekerja di kota lain yang cukup jauh. Otomatis saya dan Bapak tidak bisa bertemu setiap hari.  Beliau pulang sekitar 1-2 minggu sekali. 

Rupanya garis hidup membuat hal ini kembali terulang di era yang berbeda. Kini, saya dan suami sedang menjalani LDR. Saya dan anak saya yang berusia 19 bulan, K,  tinggal di Jogja, sedangkan suami saya, R, bekerja di kota lain. Kota yang sama dengan tempat Bapak saya bekerja dulu. Bahkan, kesamaan kami tidak berhenti sampai disitu.  Saya dan anak saya menjalani LDR di desa yang sama dan rumah yang nyaris sama persis. Karena rumah yang saya tempati sekarang berada tepat di samping rumah yang keluarga saya tinggali dulu :')

Namun ada perbedaan yang cukup signifikan antara saya dulu dan K sekarang ketika menjalani LDR. Terutama dalam komunikasi. Saya ingat betul sebagai anak paling kecil saya yang paling sering menanyakan Bapak saya. Sedang kakak-kakak saya yang terpaut cukup jauh sudah cukup paham dengan situasi LDR. Karena itu saya harus selalu ikut kalau Ibu saya pergi menelpon Bapak di wartel. Iya, di desa saya kala itu memang belum dilewati jalur telepon (eh, sampe sekarang, ding!). Jadi, kami harus jalan kaki ke wartel di desa sebelah. Jadwal menelpon Bapak biasanya sekali - dua kali seminggu tergantung kepentingan dan juga tingkat ke-kangenan kami hehe. Juga tergantung uang kayaknya deh. Soalnya interlokal kan, mahal! :((

Dan sekarang? di era digital ini. Komunikasi lintas jarak benar-benar dipermudah. K dan bapaknya memang LDR. Tapi semenjak bangun tidur sampai mau tidur lagi bapaknya bisa tahu segala macam hal yang dilakukannya. Tanya "Makan apa?" (cekrak cekrek! kirim). Bapaknya pun tau. "Pake baju apa?" (cekrak cekrek!kirim). Bapaknya pun lihat. "Main apa?" (videoin! kirim). Bapaknya bisa liat  adegan plus ekspresi anaknya dengan sejelas-jelasnya. 

Belum lagi ada fasilitas skype, whatsapp, dll yang mendukung  face time-an. Bisa ngobrol sambil saling liat dan saling tahu sedang apa, di mana, ngapain, sama siapa. Dipermudah banget ya?. Untuk segala kemudahan yang ada, saya cukup bersyukur berada di era ini ketika harus menjalani LDR :')

Di luar rasa syukur saya sekarang, ada hal lain yang saya rindukan dari era LDR saya di masa kecil...
Ada beberapa hal yang saya ingat sendiri, dan beberapa hal yang diingatkan oleh Ibu saya. Dulu, jika saya agak rewel karena kangen dan tak henti menanyakan Bapak, Ibu saya selalu mengalihkannya dengan mengajak saya melakukan banyak hal. Sebut saja  itu 'seni menunggu'.

Mulai dari mengajak memanen buah ciplukan di sawah sebelah rumah. Diajak metik buah menteng, jambu, sawo. Gali-gali pasir dan tanah. Main-main air di sungai kecil dekat rumah. Atau ngintipin kalkun punya Pak lik. Dan hal lainnya. Hingga akhirnya saya teralihkan dan asyik beraktivitas.

Berbeda dengan sekarang. Jika kangen Bapak, meski tidak bisa langsung mendatangkannya, K bisa dengan mudah menghubunginya.  

Jika mengingat apa yang saya alami dulu rasanya ingin sekali mengenalkan romantisme 'seni menunggu' padanya. Bukan sekadar  untuk mengisi waktu menunggu sebenarnya. Namun juga untuk mengingatkan pada diri saya sendiri, bahwa ada PR untuk mengeksplore dan mengenalkan lingkungan sekitar padanya. Bahwa ada berbagai pelajaran dasar penting yang perlu ia tahu dari alam nyata yang nampak sederhana. Sebelum ia mendarat  di alam digital yang nampak modern dan mutakhir itu.

sawah ujung desa
K
Bukankah saya masih cukup beruntung? Meskipun desa ini sudah cukup berubah karena pembangunan. Namun masih ada alam yang belum seutuhnya termodernisasi dan masih bisa dinikmati. 

Semoga bisa memberikan banyak waktu bagi K untuk lebih mengenal alam. Sebelum kelak benar-benar menemani dan  mengantarkan menyambut  "alam digitalnya".

Salam,


Kachan
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

*terinspirasi dari tulisan mak Indah Juli "Internet, Anak, dan Orang tua" dalam rangka KEB  Collaborative Blogging
© People & Place • Theme by Maira G.