Pada Suatu Hari Nanti di Tembi Rumah Budaya
Apakah kalian bisa membaca buku di mana saja?
Saya
hampir selalu melahap dan menghabiskan buku-buku di rumah. Baik di
kamar, ruang tamu, ruang makan, kamar mandi, atau teras. Sebenarnya di
mana pun itu asalkan masih bagian dari rumah saya akan nyaman
menjadikannya tempat baca.
Sebenarnya
saya bukan tidak bisa sama sekali membaca di luar rumah. Hanya saja
tempat itu harus benar-benar nyaman buat saya. Entah itu atmosfir,
suasana, ataupun auranya.
Bentuk kenyamanan ini bukan hanya soal harga dan rupa. Karena,tidak semua kafe cantik nan instagramable bisa menjadi setting
tempat yang pas buat saya membaca. Begitu pula tidak melulu tempat
menginap yang bertema modern, klasik, mewah, nyaman sebagai sebagai
tempat untuk membaca.
Di Jogja, bagian Selatan, ada satu tempat yang mampu menghadirkan suasana nyaman itu, Tembi Rumah Budaya. Ini terasa ketika Pada Suatu Hari Nanti
saya bawa bertandang ke sana. Nampaknya, hari itu karya Sapardi Djoko
Damono ini memang berjodoh dengan Tembi dan juga sepiring pisang kencono
- kudapan kesukaan Sri Sultan HB IX yang tersedia di sana. Maka
paragraf-paragraf fiksi di dalamnya terbaca dengan sangat lancar.
![]() |
pisang kencono & djoko damono :) |
***
Atmosfir
Tembi Rumah Budaya memang cocok dengan saya. Ia punya ketenangan yang
pas. Suasananya tidak benar-benar senyap namun tidak juga ramai.
Dibangun apik dengan latar pematang sawah di kanan - kiri dan
belakangnya.
Bangunannya
khas Jawa dengan pepohonan hijau dimana-mana. Sejuk dan asri. Harga
menginap di tembi cukup terjangkau. Harga tersebut termasuk makan
masakan tradisional Jawa 3x di restonya. Terlebih rasa makanannya amat
sangat bersahabat dilidah. Karena itu, terkadang Saya dan R mampir ke
Tembi hanya untuk makan di restonya.
![]() |
taman tengah |
![]() |
salah satu bungalow di Tembi |
![]() |
resto |
Tempat
ini menjadi berkali-kali lipat supernyaman ketika kita mengunjunginya
tidak dihari libur. Karena tidak banyak pengunjung maka kolam renang dan
pemandangan di sekitarnya [seakan] menjadi milik sendiri:)
![]() | |||||||||||
kolam renang tembi |
Sesuai
dengan namanya, Tembi menyediakan dirinya sebagai 'rumah' bagi budaya.
Berbagai event seni budaya diselenggarakan di sini. Baik seni budaya
lampau maupun yang sedang berkembang.
Salah
satu agenda seni di Tembi yang rutin dan memiliki daya tarik
tersendiri adalah Sastra Bulan Purnama. Sebuah agenda membacakan puisi
di malam bulan purnama di panggung terbuka yang dimilikinya. Syahdu.
Salam,
Kachan
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Tembi Rumah Budaya
Jl.Parang Tritis Km.8,4, Timbul Harjo, Sewon, Yogyakarta
Untuk update harga bisa cek di sini
Keren Tembi sekarang ya. Aku dulu kesana jaman masih jaya2nya OOA, urusan kerajinan.
ReplyDeletetp trakhir kliatan agak lbh kusam dr 2 taunan yg lalu :|
Delete