SLIDER

Ruth Sahanaya - Tentang Cintanya di Jogja



Memori kau membuka luka lama
Yang kuingin lupa...
Memori tolong daku pergi jauh
Janji tak 'kan kembali memori...
Selasa malam, disebuah kursi belakang Imperial Ballroom Sahid Rich saya teronggok manis sambil ikut mendendangkan lagu ini.

Ah, sebenarnya saya tidak benar-benar tau lagunya. Belum pernah mendengar. Tapi ternyata bisa ikut menyanyikan. Bahkan menjadi hapal setelah penyanyinya mengulang  lirik :). Ya, memang ciri khas lagu sebelum 1990-an. Ringan, mudah dihapal dan syahdu. 

Mama Uthe dan konser tunggal pertamanya di Jogja setelah 30 tahun berkarya... 

R mengiyakan ketika saya meminta ijin untuk menonton konser pertama Mama Uthe di Jogja. Saya tau R pasti agak kaget karena sebelumnya Mama Uthe  tidak masuk dalam list 'penyanyi yang konsernya ingin saya datangi'.

Saya anggap awal kehadiran saya disitu sebagai efek korban promosi media. Hampir setiap membuka timeline twitter saya melihat promonya. Dan itu terjadi bertubi-tubi sepanjang 2 minggu. Bahkan ketika iseng membuka channel Jogja TV pun sedang mempromokan acara ini. Sepertinya semesta mendukung .

Emm alasan sebenarnya. Saya rindu nonton konser musik. Sudah hampir 2 tahun ini saya tidak mengalami momen terapi suara  - menikmati konser musik. 

Dan konser Mama Uthe muncul disaat yang tepat. Meski tidak termasuk dalam fans fanatik, saya tau beberapa lagunya. Saat kuliah, saya menjadi hapal beberapa lagunya ketika Ketua Mapala kampus yang berwajah garang dan bringas menjadikan lagu Mama Uthe playlist yang diputar sekian minggu di sekretariat. Oh baiklah, karena imej wajah tak menentukan selera musik :)

Lagipula, saya beranggapan tipikal konser Mama Uthe pasti akan nyaman dinikmati meski datang sendirian. Bagian sendirian sengaja saya bold karena ingat sapaan Mama Uthe dari atas panggung  'saya yakin pasti ngga ada yang datang sendirian kan?'. Hanya saya dan 2 mamah-mamah di sebelah saya yang tau bahwa keyakinan Mama Uthe salah hehe.

***

Bersinarlah bulan purnama
Seindah serta tulus cintanya
Bersinarlah terus sampai nanti
Lagu ini kuakhiri...

Saya bahagia, mendengar lebih dari 20 lagu dalam 2 jam yang terlantun dari seorang Diva. Ya, ini pertama kalinya saya mendengar langsung performance seorang Diva. Mendengarkan, ikut berdendang, bertepuk, ikut menari, dan menikmati.

Saya senang melihat Papa Jeffry Waworuntu, suami sekaligus manajer, yang duduk tepat di depan saya, sibuk bekerja dan wara wiri untuk istrinya. Selalu ada aura manis dari sepasang suami istri yang bekerja bersama dengan penuh cinta.

Saya bahagia melihat penikmat lain yang sebagian besar mamah papah riuh, bernyanyi, tertawa, dan bersenang-senang. Saya mulai kembali meyakini  'menua itu pasti, dewasa itu pilihan, dan menikmati hidup adalah keharusan...'

***
Ketika jemu membaca, menulislah. Saat jemu menulis, melihatlah. Saat jemu melihat, mendengarlah. Karena setiap lelah ada pengobat lainnya.

Terimakasih Mama Uthe, untuk konsernya yang cukup untuk menerapi diri ditengah kepulan jemu yang muncul :)
Selamat 30 tahun berkarya Mama Uthe, 
Senang menjadi salah satu penikmat konser 'tentang cinta'-nya yang penuh cinta di Jogja..

Sampai jumpa kembali di Jogja, 

Salam,


Kachan

4 comments

  1. Aku tadinya mau ngajak anakku nonton, mereka gak mau, nggak kenal penyanyinya katanya. Beuuuh dasar anak sekarang nggak kenal diva Ind

    ReplyDelete
    Replies
    1. harusnya kemarin aku ajak mamah lusi ya...yg pasti gape bgt nyanyi lagu2 mama uthe, secara seangkat..*sinyal ilang*

      Delete
  2. Seumur-umur baru sekali lihat konser. Konser raihan >_<

    ReplyDelete
    Replies
    1. aku malah pengen dan blm pernah tuh liat raihan mak ikaa...

      Delete

© People & Place • Theme by Maira G.