St Krabe Tree?
Ruangan ini lagi.
Seperti sebuah kapsul transparan yang dipenuhi jendela kaca disekelilingnya.
Aku berjalan menuju salah satu jendela untuk memastikan keberadaanku. Kudekati salah satu sisi jendela kaca. Kulongok keluar dan menyadari bahwa di atas kapsul ini ada kapsul lain yang bergerak. Semakin kudekatkan wajahku pada kaca untuk melihat kapsul di atasku. Rasanya jarak kapsul itu dan kapsul yang kutempati semakin mendekat, kini tak lagi ada di atasku melainkan sejajar. Dalam garis horisontal aku bisa melihat jelas, di dalam kapsul itu ada seorang anak laki-laki, yang juga sedang menatapku. Wajahnya tirus dengan rambut lurus. Memang garis wajah lainnya tidak begitu jelas. Tapi aku tahu dia sedang tersenyum. Tangannya bergerak, ia menempelkan sesuatu ke kaca yang berisi sebuah tulisan. Ia tersenyum sambil menujuk ke arah tulisan itu. Kutempelkan mataku di kaca berusaha membacanya. Tiba-tiba jantungku berdesir naik. Degubnya lebih cepat tak beraturan. Deg! Di atas. Aku baru sadar. Aku benar-benar berada di atas. Kualihkan mataku ke tulisan. Sepersekian detik sebelum kapsul di depanku bergerak kebawah, aku berhasil membacanya
ST
KRABE TREE
Sayup-sayup terdengar bunyi dentangan yang khas.
Bersamaan dengan itu badanku tersentak kuat.
Terbangun.
Ah lagi-lagi mimpi yang sama...
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
***
Tak ada yang aneh dengan mimpi sama berulang-ulang. Aku sering
mendengar dan membaca tentang orang yang bermimpi hal sama berkali-kali. Seringkali
disebut ‘mimpi pertanda’. Sebagian besar dari mereka akhirnya mengetahui alasan di balik itu.
Aku pasti tidak akan merasa aneh
jika mimpi ini berulang puluhan kali. Namun mimpiku ini berulang ratusan bahkan
ribuan kali. Yang sampai hari ini pun belum kuketahui alasan dibaliknya.
Mimpi ini muncul pertama kali semenjak aku bisa ‘bermimpi’.
Suara yang sama, alur yang sama, bangunan yang sama, tulisan yang sama. Yang berbeda hanya anak
lelaki yang terlihat tersenyum itu . Seingatku hanya dia berubah. Pertama kali kulihat, sosoknya adalah seorang anak kecil dan kini ia sudah menjadi seorang laki-laki
dewasa. Jika aku tidak salah, dan aku yakin benar, perubahannya mengikuti usiaku. Aneh.
Jangan tanya apakah aku pernah menceritakannya pada orang lain. Sudah. Waktu kecil aku menceritakannya pada Ayah, Ibu, Kakak, dan seorang teman. Semuanya tidak ada ada yang menganggap serius. Setidaknya mereka tidak merasa itu aneh. Bahkan mereka semua hanya menatapku dengan bingung ketika kuucapkan 'tulisan' dalam mimpiku. Lambat laun aku menyimpannya sendiri.
Sampai suatu ketika, di usia 9 ku, ada satu orang yang jawabannya cukup memuaskanku. Kakek Anggur. Seorang kakek yang tinggal disebelah rumah. Seorang pensiunan yang sehari-hari hanya mengurusi pohon anggur di belakang rumahnya. Karena itu kupanggil Kakek anggur. Kakek punya banyak sekali buku kiat menanam anggur. Sayangnya belum pernah berhasil memanen anggur yang memuaskan. Tapi aku tahu Kakek tidak hanya menginginkan anggurnya. Ia selalu tampak bahagia mengurusi pohon anggurnya.
Suatu hari, saat kuceritakan mimpi berulang yang kualami, Kakek Anggur langsung menghentikan kegiatannya dan duduk di depanku sambil berkata "Mimpimu aneh sekali".
Itu dia jawaban yang aku nantikan dari orang lain, pengakuan bahwa ini memang mimpi aneh.
Kakek bilang dia tidak bisa membantuku. Menurut pendapatnya mimpiku ini pasti sangat berhubungan dengan sesuatu tentang diriku di suatu waktu. Hal misterius katanya.
Saat aku tanya tulisan yang kulihat di mimpi, Kakek juga tidak bisa membantu. Aku bertanya apakah mungkin itu nama sebuah pohon? karena dia memakai kata Tree. Kata Kakek bukan. Dia tidak pernah mendengar ada pohon bernama demikian. Kakek merasa itu lebih cocok untuk nama sebuah tempat. Lantas ia menambahkan "Sesuatu yang aneh mungkin butuh hal aneh lain untuk menjawabnya".
Waktu itu aku cuma terkikik dan merasa cukup lega. Lagipula aku tahu ini hal misterius. Dan aku menyukainya.
***
Akhir-akhir ini intensitasnya semakin meninggi. Mimpi itu.
Masih kuingat kata-kata Kakek Anggur dahulu. Berharap keanehan lain yang bisa menjawabnya segera datang.
Beberapa waktu ini aku dalam kondisi harus 'istirahat'.
Sehat memang mahal. Entahlah, apakah intensitas mimpi itu yang menjadi penyebabnya. Faktanya aku harus menghabiskan sekian hariku di rumah. Makan - tidur - duduk - istirahat - membaca - tidur dst.
Hari ini kebosananku sudah sampai usus 12 jari.
Kumatikan televisi dan langsung mengambil benda-benda yang bisa melunakkan kebosananku.
Kemudian melakukan satu-satunya hal yang selalu nyaman kulakukan saat sehat maupun saat harus 'istirahat'.
Membaca sambil tiduran (+ ngemil)
Ini memang surga dunia.
Sudah cukup lama aku membelinya, namun 'anak terbaru' dari J.K. Rowling - Casual Vacancy ini belum sempat kubaca. Siang ini kupilih, sambil berharap bisa membuatku tenggelam seperti 'anak-anak terdahulunya'.
Di halaman 24 perhatianku sedikit teralih. Ya, sepertinya ada sesuatu
yang mengamatiku. Insting merasakan keberadaan makhluk lain pun muncul tiba-tiba.
Sambil mengabaikan perasaan tersebut, kulanjutkan membaca halaman berikutnya. Namun....
kali ini kembali terasa. Memang cukup terasa. Ada sesuatu yang bergerak di dekat pintu. Ada orang lain.
Bermodalkan kecintaan pada hal-hal misterius, kuberanikan diri untuk mengalihkan mataku ke arah pintu.
Daaaaaaaaaaaaaan, tepat di depanku, saling bertatapan denganku, sesosok makhluk kecil sedang berdiri di
balik pintu. Benar-benar kecil.
Ini pasti mimpi.
"Kamu tidak sedang bermimpi" suara serak-serak basah itu mematahkan batinku.
"Kamu siapa?" tanyaku.
"Panggil aku Mister Potato"
Mister Potato? Tuan Kentang? Hidupku memang aneh. Setelah Kakek Anggur, sekarang adaTuan Kentang. Demi asas kesopanan kupanggil dia sesuai keinginanannya. "Lantas ada perlu apa Mister tiba-tiba muncul di rumahku?"
"Boleh aku masuk?"
Tiba-tiba saja dia sudah membuka pintu dan berdiri dengan mantabnya di depanku. Mister kecil ini wajahnya tidak asing. Kumis Pak Radennya, topi nya. Rasanya pernah melihatnya di suatu tempat. Intuisiku mengatakan Dia orang baik. Lagipula kuhargai dia yang telah dandan begitu rapinya untuk bertandang kerumah. Entahlah. Mungkin hari ini aku sedang baik. Maka kujawab, "Tentu saja, silahkan".
Dia berjalan masuk kemudian melompat ke atas kursi kayu di ruangan. "Aku datang untuk membantumu"
Meski sedikit kaget, kuamati dia saat sedang berbicara. Bola matanya tidak bergerak ke banyak arah maupun ke arah tertentu. Dia jujur. (Baiklah, begini efek yang kudapat dari segudang buku detektif di lemari). "Bantuan apa yang ingin kau berikan?", jawabku.
"Tentang mimpi berulang yang selalu menghantuimu sepanjang hidup"
Kali ini aku benar-benar kaget.
Cepat-cepat dia menambahkan, " Jangan tanya macam-macam. Cukup dengarkan karena aku tidak bisa berlama-lama di sini"
Aku hanya mengangguk. Lagi-lagi karena hal aneh selalu menarik.
"Kamu tahu? kunci untuk menjawab mimpi berulangmuada kalimat tertulis itu. Tidak perlu kamu baca. Cukup amati dan rasakan. Ingat, segala sesuatu tidak harus berada di tempat seharusnya. Ingat itu. Setelah itu kamu akan tahu harus segera kemana, dan mendapatkan jawabannya di sana"
"Lantas..."
Sebelum aku menyelesaikan kalimat, Tuan Kentang pun lenyap seketika dari pandanganku. Hilang.
***
Tidak di hari yang sama. Mungkin karena terlalu lelah. Mungkin juga karena setengah percaya. Esoknya baru kutulis kalimat dalam mimpiku dalam sebuah kertas.
ST
KRABE TREE
Kuamati dan rasakan. Tanpa berusaha membacanya.
Ya, aku melihat nama tempat itu. Apakah kalian juga melihatnya?
sangat simpel. benar-benar simpel.
"Segala sesuatu tidak harus berada di tempat seharusnya"
Kalimat itu terngiang di kepalaku. Berarti sesuatu itu bisa berubah. Tidak harus pada tempatnya. Daan saat itu juga aku melihatnya. Bukan nama sebuah pohon, orang ataupun benda. Ya, aku melihat nama tempat itu. Apakah kalian juga melihatnya?
sangat simpel. benar-benar simpel.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
sebuah anagram.
Saat itu juga, semuanya menjadi jelas dan terang. Masih banyak pertanyaan-pertanyaan di kepalaku. Tapi setidaknya satu pertanyaan sudah berhasil dijawab. Yang pasti akan mengantarkanku pada semua jawaban akan tanda tanyaku. Aku tahu sekarang, tempat pertama yang harus segera kutuju.
Dari sana akan segera kutemukan semua jawabannya.
Bangunan kapsul?
Anak laki-laki misterius?
Suara dentang?
Dan ada apa sebenarnya denganku di suatu waktu dahulu?
Kali ini sayup-sayup yang terdengar bukan bunyi dentang, melainkan suara para pria yang ikut mencerahkan hari ini :)
"Here comes the sun, here comes the sun
And I say it's all right"
And I say it's all right"
"Here comes the sun, here comes the sun
And I say it's all right"
-The Beatles-
And I say it's all right"
-The Beatles-
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Di saat sedang istirahat, semua kisah pun bisa beradu.
Apakah kalian ingin tahu selanjutnya? Aku pun ingin.
Apakah kalian ingin tahu selanjutnya? Aku pun ingin.
Hai qhachan, lama tidak berkunjung ke blog ini..
ReplyDeleteKonten postingan blog kali ini: menarik, intens, penuh misteri. Aih, kiranya kisah ini dapat dijadikan buku.
Entah ini berdasar pengalaman pribadi atau kisah yang kamu karang sendiri, apapun itu, sama-sama menghadirkan cerita yang menarik lewat bahasa tulisanmu. Keep writing ya! Hehe.
NB:
Qha, dengan kesoktahuan yang aku punya sepertinya aku tahu tempat itu, hahaha. Semoga kamu bisa memecahkan misterimu yang lain setelah berkunjung ke sana yak.
:D
hahaa...thanks Azh.
DeleteIki sebenere ngikut lomba gitu biar niat nulis. Susah bgt bangkitin nulis kalo udah vakum lamaaa..
ayo nulis nulis terus...
*kalau tau, diem2 aja hoho...